04/10/16

Pahitnya Melewati Fase Quarter Life Crisis dalam Hidup

Source : unspalsh.com/Sydney Sims

Menjelang seperempat abad usia seseorang atau lebih kurang 25 tahun, semakin merasakan yang namanya krisis kehidupan atau yang biasa disebut Quarter Life Crisis. Menurut beberapa artikel menyebutkan bahwasanya krisis kehidupan usia seperempat abad itu benar-benar sangat mengganggu dan terkadang bisa menimbulkan stres.

Quarter life crisis itu bisa mencakup ketidakpuasan diri terhadap apa yang sudah didapat, menganggap orang lain seusianya lebih sukses, beranggapan bahwa mereka lebih bahagia dan lebih ringan beban hidupnya. Selain itu bisa juga perasaan diri yang merasa bahwa hidup ini tidak adil baginya, merasa menyesal terhadap usaha yang kurang maksimal di masa usia 20an awal untuk mencapai cita-cita.

Perasaan kurang bisa membahagiakan orang tua, penghasilan dari pekerjaan yang kurang memadai, belum memiliki pasangan ataupun bingung belum ada rencana melangsungkan pernikahan.

Pada masa usia 25 bisa dikatakan sebagai masa transisi kehidupan seseorang menuju dewasa awal. Memiliki pola hidup yang mulai serius, masa-masa penuh dengan perjuangan untuk memiliki kehidupan yang baik kedepannya, masa dimana kita dituntut untuk bisa mandiri sepenuhnya. Oleh karena itu, bagi sebagian orang yang tidak siap dengan fase ini sering mengalami yang namanya Quarter Life Crisis.

Maka dari itu dibutuhkan beberapa penanganan khusus bagi sebagian orang yang mengalami fase ini. Dukungan dari orang-orang terdekat adalah penting, namun kepercayaan diri dan keyakinan dari dalam diri adalah jauh lebih penting daripada itu. Bersyukur adalah kunci dari kehidupan, namun tak ayal bersyukur terasa sangat sulit dilakukan ketika kita benar-benar merasa sedang ada dibawah.

Teruslah berusaha dan jangan lupa untuk berdo’a. Selalu ingat bahwasanya masih banyak orang yang memiliki kehidupan yang lebih sulit daripada kita. Saat membaca tulisan ini secara tidak sadar berarti kamu sudah lebih beruntung karena bisa memiliki waktu luang dan uang lebih untuk membeli kuota internet, dibanding mereka diluar sana yang tak tahu apa yang harus dimakan saat jam makan berikutnya tiba karena tidak memiliki uang.

Yaa memang benar kita tidak akan pernah maju kalau terus menerus melihat kebawah. Namun, ketika kita merasa sulit untuk merangkak ke atas dan merasa lelah janganlah sungkan untuk melihat kebawah. Hidup tidak akan memberikanmu masa-masa yang sulit, jikalau kita mengerti bagaimana membuat kehidupan itu sendiri lebih bermakna. Cheer up.. !!

0 komentar:

Posting Komentar

 
;