14/10/16 0 komentar

Review - BIODERMA Sensibio H2O


Belakangan ini gw lagi rajin-rajinnya ngerawat wajah, maklum udah agak nyadar dikit kalo ngerawat kulit itu adalah aset buat nanti hari tua,, haha.. Dan pilihan rangkaian perawatan gw berikutnya jatuh pada BIODERMA Sensibio H2O.  Dari yang gw baca sih ini produk sepertinya import dari Perancis. Si pink cantik yang kemasannya menurut gw mirip air mineral ini baru gw beli seminggu lalu di Guardian.





Awalnya sih gak niat beli yang sensibio, cuma iseng-iseng pengen nyoba soalnya banyak yang bilang bagus. Tadinya gw udah bawa ke kasir tuh yang Bioderma warna biru untuk kulit berminyak dan berjerawat yang ukuran 500 ml. Tapi pas nyampe kasir mbaknya nawarin gw Bioderma Sensibio ini (warna pink tutupnya), katanya lagi ada diskon nambah Rp 1000,- gw bisa bawa pulang 2 botol Bioderma Sensibio ukuran @250 ml. Daaan naluri emak-emak gw keluar, gak tahan kalau udah ditawarin diskon. Haha.

Siapa juga yang gak mau dengan nambah cuma seribu perak udah bisa dapet 500 ml. Waktu itu per botol yang 250 ml harganya sekitar Rp 219.000,- jadi intinya kalau gw bayar Rp 220.000,- udah dapat 2 x 250 ml alias 500 ml. Tadinya kalau beli yang langsung 500 ml harganya sekitar 300 ribuan. Jadi lumayan banget kan hematnya dengan gw beli Bioderma yang pink ini.




Kalau biasanya gw cuma bersihin wajah pake facial wash doank pas mandi dan mau tidur, trus kalau lagi rajin ya sebelum tidur gw pake deh itu si Paula’s Choice 2% BHA Liquid, baca reviewnya disini. Gw akhirnya mengurangi pemakaian facial wash gw itu, dan sekarang pencuci muka gw jadi si Bioderma ini. Biasanya gw pake sepulang kerja buat ngebersihin dari make up sama pas bangun tidur pagi, dan sebelum tidur gw baru pake deh tuh facial wash. Hasilnya sangat memuaskan, makeup di wajah keangkat semua, kotoran di wajah juga ludes di babat (lebay emang :D).

Satu hal yang gw suka dari Bioderma ini adalah bisa dipake buat makeup remover dan GAK bikin mata gw pedih ataupun iritasi semacam gatel atau merah gitu. Soalnya mata gw ini sensitive banget, suka merah dan kelopak matanya sering gatel banget kalau pakai produk yang keras kandungannya. Makanya gw seneng banget pas baca di kemasan produknya kalau ini bisa di pakai di mata dan wajah. Dan voilaa emang gak ada reaksi apa-apa ke mata gw yang sensitive ini. Makin percaya deh gw kalau ini produk memang aman.

Bioderma yang pink ini (Sensibio) dirancang memang khusus untuk kulit sensitive. Beda orang beda jenis kulitnya, jadi tergantung kebutuhan pribadi masing-masing mau nyoba yang mana. Selama pemakaian sih gw ngerasa emang ngefek banget bikin kulit bersih, kenyal dan kalau dipegang kulit wajah jadi berasa halus banget. Selain itu, gak tau kenapa muka gw keliatan cerah aja, mungkin karena kulit-kulit mati keangkat juga kali ya. Tapi yang paling penting itu gw gak jerawatan, padahal ini bukan khusus untuk kulit yang jerawatan ya. Overall gw suka, untuk repurchase?? Absolutelly yes. Worth it lah sama harganya girls.

Jadi kesimpulan gw untuk pemakaian Bioderma Sensibio H2O adalah sebagai berikut.

Kelebihan:

·         Tidak membuat iritasi kulit, sehingga aman digunakan
·         Bisa digunakan sebagai make up remover
·         Tidak berbau ataupun berpewangi
·         Paraben free, Non rinse dan Hypoallergenic
·         Mudah digunakan dan simple
·         Ringan diwajah, membuat kulit halus, bersih dan cerah

Kekurangan:

·         Kemasan besarnya kurang menarik
·         Harganya cukup mahal untuk kalangan pembersih wajah


Sepertinya ini aja review singkat gw buat pemakaian Biderma Sensibio H2O. Semua yang gw katakan adalah pure dari pengalaman pribadi. Jadi, kemungkinan berbeda efek disetiap orang yang memakainya, bisa lebih bagus atau malah tidak cocok juga. Tapi buat yang pengen nyoba, Bioderma ini ada kemasan kecilnya juga yang kemasannya unik menurut gw, tapi lupa ukuran ml nya berapa harganya sekitar 100 ribuan. hehe
04/10/16 0 komentar

Pahitnya Melewati Fase Quarter Life Crisis dalam Hidup

Source : unspalsh.com/Sydney Sims

Menjelang seperempat abad usia seseorang atau lebih kurang 25 tahun, semakin merasakan yang namanya krisis kehidupan atau yang biasa disebut Quarter Life Crisis. Menurut beberapa artikel menyebutkan bahwasanya krisis kehidupan usia seperempat abad itu benar-benar sangat mengganggu dan terkadang bisa menimbulkan stres.

Quarter life crisis itu bisa mencakup ketidakpuasan diri terhadap apa yang sudah didapat, menganggap orang lain seusianya lebih sukses, beranggapan bahwa mereka lebih bahagia dan lebih ringan beban hidupnya. Selain itu bisa juga perasaan diri yang merasa bahwa hidup ini tidak adil baginya, merasa menyesal terhadap usaha yang kurang maksimal di masa usia 20an awal untuk mencapai cita-cita.

Perasaan kurang bisa membahagiakan orang tua, penghasilan dari pekerjaan yang kurang memadai, belum memiliki pasangan ataupun bingung belum ada rencana melangsungkan pernikahan.

Pada masa usia 25 bisa dikatakan sebagai masa transisi kehidupan seseorang menuju dewasa awal. Memiliki pola hidup yang mulai serius, masa-masa penuh dengan perjuangan untuk memiliki kehidupan yang baik kedepannya, masa dimana kita dituntut untuk bisa mandiri sepenuhnya. Oleh karena itu, bagi sebagian orang yang tidak siap dengan fase ini sering mengalami yang namanya Quarter Life Crisis.

Maka dari itu dibutuhkan beberapa penanganan khusus bagi sebagian orang yang mengalami fase ini. Dukungan dari orang-orang terdekat adalah penting, namun kepercayaan diri dan keyakinan dari dalam diri adalah jauh lebih penting daripada itu. Bersyukur adalah kunci dari kehidupan, namun tak ayal bersyukur terasa sangat sulit dilakukan ketika kita benar-benar merasa sedang ada dibawah.

Teruslah berusaha dan jangan lupa untuk berdo’a. Selalu ingat bahwasanya masih banyak orang yang memiliki kehidupan yang lebih sulit daripada kita. Saat membaca tulisan ini secara tidak sadar berarti kamu sudah lebih beruntung karena bisa memiliki waktu luang dan uang lebih untuk membeli kuota internet, dibanding mereka diluar sana yang tak tahu apa yang harus dimakan saat jam makan berikutnya tiba karena tidak memiliki uang.

Yaa memang benar kita tidak akan pernah maju kalau terus menerus melihat kebawah. Namun, ketika kita merasa sulit untuk merangkak ke atas dan merasa lelah janganlah sungkan untuk melihat kebawah. Hidup tidak akan memberikanmu masa-masa yang sulit, jikalau kita mengerti bagaimana membuat kehidupan itu sendiri lebih bermakna. Cheer up.. !!
 
;