12/06/20 0 komentar

Apa yang Dipelajari dari Kehilangan Seseorang untuk Selamanya?

"'Cause every breath you take will be taken away.."

Source : unsplash.com/Davide Ragusa


Kehilangan seseorang yang sangat berarti khususnya karena kematian bukanlah suatu hal yang mudah. Dalam satu titik akan ada rasa seperti ingin menyalahkan keadaan dan selalu tidak bisa terima semua yang telah terjadi. Pukulan yang sangat keras akan dirasakan hingga dada terasa sesak, air mata berlinangan dan bahkan tubuh yang mungkin menjadi tidak berdaya.

Terlebih lagi jika seseorang tersebut harus meninggalkan dunia secara tiba-tiba tanpa ada pertanda apa pun sebelumnya. Namun diluar dari ketidakmampuan untuk menerima kepergian seseorang tersebut, ada beberapa hal yang dapat dijadikan sebuah pelajaran dan menjadi bahan renungan. Memang teori tidak akan sama dengan realita, tetapi cobalah untuk menenangkan diri dan pahami beberapa hal berikut.

Tidak ada yang abadi di dunia, semua datang dan pergi menurut waktunya

Semua hal memiliki masa dan seiring dengan berjalannya waktu, maka masa itu pun akan habis. Tidak hanya manusia, hewan, tumbuhan bahkan sebuah barang pun ada masanya. Konsep keabadian pada dasarnya hanyalah sebuah konsep yang tidak dapat dibuktikan secara nyata. Keabadian adalah sebuah makna yang dihadirkan untuk mengenang sesuatu agar tidak terlupakan. Namun pada akhirnya nilainya akan berubah dan menjadi hilang seiring putaran waktu.

Tangisan tidak akan mampu mengembalikan seseorang yang sudah pergi untuk selamanya

Siapapun mengetahui itu, jika air mata memang tidak akan mampu memutar waktu dan mengembalikan seseorang. Tangisan hanyalah sebuah ekspresi kehancuran dari seseorang yang tidak siap untuk menjalani hari tanpa orang yang dianggap berarti. Pada sisi lain air mata juga diartikan sebuah kemarahan atas situasi yang tidak akan pernah mampu untuk dihadapi. Namun tetap tidak ada salahnya menangis, karena itu adalah cara untuk bertahan dari rasa sakit yang sulit untuk dilukiskan kata.

Bahwasanya manusia hanya akan meninggalkan kenangan, maka buatlah kenangan baik

Apa yang mampu diingat dari seseorang yang telah tiada? Pastinya hanya kenangan, baik dan buruknya tetap itu adalah kenangan. Oleh karenanya perbanyaklah melakukan hal-hal yang nantinya akan dikenang orang dengan baik. Hidup ini terlalu singkat untuk bersikap tidak peduli terhadap orang lain. Sebelum waktumu tiba, pergunakanlah kesempatan yang ada untuk menjadi baik dan menebar kebaikan.

Persiapkan diri sebaik mungkin karena kita ada dalam antrian yang sama

Pernahkah merasa seakan tidak percaya seseorang yang dikenal pergi begitu tiba-tiba? Merasa tidak terima dan menolak percaya bahwa seseorang tersebut memang telah tiada. Namun sadarkah bahwa kita semua ada di dalam antrian yang sama. Hanya waktu yang menjadi pembedanya, pertanyaannya sudah siapkah jika esok adalah waktumu? Jadi, jangan terlena dengan kehidupan yang singkat ini, karena kematian adalah rahasia Tuhan yang paling dalam yang tak mungkin ada yang tahu.

Jangan menunda apapun itu, kerjakan dan lakukan apa yang seharusnya dilakukan sekarang

Ketika seseorang telah tiada, kita mungkin akan mulai berpikir “andai saja waktu itu aku jadi bertemu dengannya”, “kalau saja waktu itu aku memenuhi permintaannya ” “mengapa aku tidak begini.. mengapa tidakk begitu..”. Semuanya akan terlintas seketika sebagai bentuk penyesalan saat seseorang tiada. Oleh karenanya, jangan pernah menunda untuk melakukan apa yang ingin kamu lakukan saat ini. Kamu tidak akan pernah tau kapan masa itu tiba, jangan sampai menjadi penyesalan besar yang ‘kan disesali sepanjang hidup.

Tetaplah menjadi baik dan tinggalkan kenangan yang baik. Tanyakan pada diri sendiri sudah siapkah jika waktu giliran kita tiba?


 
;