"'Cause every breath you take will be taken away.."
| Source : unsplash.com/Davide Ragusa |
Kehilangan seseorang yang sangat berarti khususnya karena
kematian bukanlah suatu hal yang mudah. Dalam satu titik akan ada rasa seperti
ingin menyalahkan keadaan dan selalu tidak bisa terima semua yang telah
terjadi. Pukulan yang sangat keras akan dirasakan hingga dada terasa sesak, air
mata berlinangan dan bahkan tubuh yang mungkin menjadi tidak berdaya.
Terlebih lagi jika seseorang tersebut harus meninggalkan
dunia secara tiba-tiba tanpa ada pertanda apa pun sebelumnya. Namun diluar dari
ketidakmampuan untuk menerima kepergian seseorang tersebut, ada beberapa hal
yang dapat dijadikan sebuah pelajaran dan menjadi bahan renungan. Memang teori
tidak akan sama dengan realita, tetapi cobalah untuk menenangkan diri dan
pahami beberapa hal berikut.
Tidak ada yang abadi di dunia, semua datang dan pergi menurut waktunya
Semua hal memiliki masa dan seiring dengan berjalannya
waktu, maka masa itu pun akan habis. Tidak hanya manusia, hewan, tumbuhan
bahkan sebuah barang pun ada masanya. Konsep keabadian pada dasarnya hanyalah
sebuah konsep yang tidak dapat dibuktikan secara nyata. Keabadian adalah sebuah
makna yang dihadirkan untuk mengenang sesuatu agar tidak terlupakan. Namun pada
akhirnya nilainya akan berubah dan menjadi hilang seiring putaran waktu.
Tangisan tidak akan mampu mengembalikan seseorang yang sudah pergi untuk selamanya
Siapapun mengetahui itu, jika air mata memang tidak akan
mampu memutar waktu dan mengembalikan seseorang. Tangisan hanyalah sebuah
ekspresi kehancuran dari seseorang yang tidak siap untuk menjalani hari tanpa
orang yang dianggap berarti. Pada sisi lain air mata juga diartikan sebuah
kemarahan atas situasi yang tidak akan pernah mampu untuk dihadapi. Namun tetap
tidak ada salahnya menangis, karena itu adalah cara untuk bertahan dari rasa sakit
yang sulit untuk dilukiskan kata.
Bahwasanya manusia hanya akan meninggalkan kenangan, maka buatlah kenangan baik
Apa yang mampu diingat dari seseorang yang telah tiada?
Pastinya hanya kenangan, baik dan buruknya tetap itu adalah kenangan. Oleh
karenanya perbanyaklah melakukan hal-hal yang nantinya akan dikenang orang
dengan baik. Hidup ini terlalu singkat untuk bersikap tidak peduli terhadap
orang lain. Sebelum waktumu tiba, pergunakanlah kesempatan yang ada untuk
menjadi baik dan menebar kebaikan.
Persiapkan diri sebaik mungkin karena kita ada dalam antrian yang sama
Pernahkah merasa seakan tidak percaya seseorang yang dikenal
pergi begitu tiba-tiba? Merasa tidak terima dan menolak percaya bahwa seseorang
tersebut memang telah tiada. Namun sadarkah bahwa kita semua ada di dalam
antrian yang sama. Hanya waktu yang menjadi pembedanya, pertanyaannya sudah
siapkah jika esok adalah waktumu? Jadi, jangan terlena dengan kehidupan yang
singkat ini, karena kematian adalah rahasia Tuhan yang paling dalam yang tak
mungkin ada yang tahu.
Jangan menunda apapun itu, kerjakan dan lakukan apa yang seharusnya dilakukan sekarang
Ketika seseorang telah tiada, kita mungkin akan mulai
berpikir “andai saja waktu itu aku jadi bertemu dengannya”, “kalau saja waktu
itu aku memenuhi permintaannya ” “mengapa aku tidak begini.. mengapa
tidakk begitu..”. Semuanya akan terlintas seketika sebagai bentuk penyesalan
saat seseorang tiada. Oleh karenanya, jangan pernah menunda untuk melakukan apa
yang ingin kamu lakukan saat ini. Kamu tidak akan pernah tau kapan masa itu
tiba, jangan sampai menjadi penyesalan besar yang ‘kan disesali sepanjang
hidup.
Tetaplah menjadi baik dan tinggalkan kenangan yang baik.
Tanyakan pada diri sendiri sudah siapkah jika waktu giliran kita tiba?


- Follow Us on Twitter!
- "Join Us on Facebook!
- RSS
Contact